KESEHATAN REPRODUKSI
KESEHATAN REPRODUKSI
MENOPAUSE
a. Pengertian
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti men dan pauseis adalah kata yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid.
Webster Ninth New Colleglate Dictionary mendefenisikan menopause sebagai berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45 dan 50 tahun.Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali ( Kasdu 2002 – 9 )
Kata menopause hanya mengandung arti Akhir masa menstruasi, walaupun demikian , dalam penggunaan umum, menopouse mempunyai makna transisi atau peralihan dari beberapa tahun sebelum mensis terakhir sampai satu tahun sesudahnya
( Sudja Greenwood,MD,4-5 ).
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi, yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi yang secara normal terjadi antara usia 40 tahun sampai 50 tahun .
( Hammasa 2004-28 )
b. Tiga masa penting yang berhubungan dengan menopouse
1. Klimakterium , yakni merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium.
2. Menopause adalah saat haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir . Tahap Klimakterium :
1) Sebelum menopause disebut dengan pramenopause.
2) Menopause
3) Sesudah menopause disebut dengan Pasca menopause
3. Senium
Masa sesudah pasca menopause , ketika telah tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita , sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.
c. Faktor yang mempengaruhi Menopause
1. Menarche ( usia saat haid pertama kali ).
Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya hubungan antara pertama kali mendapatkan haid dengan usia seseorang wanita memasuki menopause.
2. Faktor Psikis
Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita
3. Jumlah Anak
Meskipun belum ditemukan hubungan antara jumlah anak dan menopause,
beberapa peneliti menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan maka semakin tua atau lama memasuki menopause.
4. Usia Melahirkan
Masih berhubungan dengan melahirkan anak, bahwa semakin tua seseorang
melahirkan anak, semakin tua ia memulai memasuki usia menopause.
5. Pemakaian Kontrasepsi.
Pemakaian kontrasepsi ini, khususnya alat kontrasepsi jenis hormonal.
Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi Indung
Telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan
kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki usia menopause.
6. Merokok
Diduga , wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause.
7. Sosial Ekonomi
Meskipun data pasti belum diperoleh , dalam bukunya, dr.Faisal menyebut kan bahwa menopause kelihatannya dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi , disamping pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang bersangkutan, termasuk kedalam pengaruh sosial ekonomi.
8. Gizi
Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat
Berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit
Kering , serta barbagai penyakit lainnya.
d. Proses Terjadinya Menopause
Menopause terjadi karena habisnya folikel sel telur pada indung telur. Jumlah sel ketika dilahirkan adalah sekitar 733.000 dan jumlah ini akan terus berkurang selama masa kanak-kanak dan masa reproduksi. Pada usia 39-45 tahun jumlah sel telur kira-kira 10.900. Pada siklus haid 10-15 sel telur akan dipersiapkan untuk berkembang, tetapi umumnya hanya satu folikel yang akan berkembang pesat dan mengalami ovulasi (pelepasan sel telur dari folikel indung telur). Sisanya juga sebahagian besar sel telur akan mengalami hambatan perkembangan, pengisutan dan penyerapan. Dengan demikian proses pemusnahan folikel berlangsung cepat. Semakin sedikit folikel yang berkembang semakin berkurang hormon estrogen dan progesteron (Syahlan).
Kenyataan ini membuktikan bahwa kehidupan reproduksi sangat dipengaruhi oleh produksi sel-sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Karena melalui pengeluaran sel-sel telur organ reproduksi bekerja yang kemudian mempengaruhi siklus kehidupan seorang wanita artinya wanita akan mengalami perubahan besar dalam tubuhnya sejak belum haid, haid dan berhenti haid. Hal ini akan mempengaruhi fisik maupun psikis seorang wanita secara keseluruhan. Akibat perubahan dalam system endokrin maka akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang merupakan gejala dan gangguan dalam masa meopause ( Kasdu,2002:31 )
Selain itu kekuatan atau kelenturan alat kelamin luar (vagina dan vulva) menurun, demikian juga jaringan alat tubuh lain yang berada dibawah pengaruh estrogen (Syahlan).
Pada umunya menopause terjadi pada usia 56-60 tahun (manuaba). Menopause dapat terjadi lebih dini akibat beberapa penyakit antara lain Anemia dan Tuberculosis. Selain itu menopause dapat terjadi secara buatan sebagai akibat pembedahan dan pengangkatan kedua ovarium atau pengobatan dengan sinar radiasi (Syahlan).
e. Tanda dan Gejala Menopause
1. Menstruasi menjadi tidak teratur
Pola haid berubah secara bertahap. Jumlah darah yang keluarpun berkurang
Dan lama darah mengalir juga semakin singkat. Jarak antara haid semakin jauh dan akhirnya haid akan berhenti. Tapi terkadang disertai dengan jumlah yang sangat banyak, tidak seperti perdarahan haid normal. Sebahagian wanita ada yang mendapat haid tiga minggu sekali dan berlangsung selama tujuh sampai sepuluh hari.
2. Kotoran haid yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
3. Muncul gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh darah.
4. Merasa pusing saja disertai sakit kepala terus menerus.
5. Berkeringat tidak hentinya.
6. Neuralgia atau gangguan /penyakit syaraf dan lain-lain.
f. Keluhan- keluhan pada masa menopause
1. Gejala rasa panas ( hot fluses )
Sekitar 80 % perempuan menopause mengalami hot flush (tubuh terasa panas) Gelombang rasa panas ini timbul pada pipi, yang kadang-kadang menjalar ke leher, dada bahkan seluruh tubuh yang disusul keluarnya keringat yang banyak. Perasaan panas ini berlangsung sampai 30 menit – 1 jam. Berdasarkan penelitian dari Utian pada tahun 1980 pada 1000 wanita usia menopause, 62% merasakan adanya gejolak rasa panas. Namun biasanya tidak mengganggu kegiatan Sekitar 80% perempuan menopause mengalami hot flush (rasa panas pada tubuh yang terasa sehari-hari).
Rasa panas ini dapat dikurangi dengan menghindari makanan yang dapat merangsang terjadinya hot flush seperti kafein, alkohol serta makanan yang
pedas, menghindari situasi yang bisa membuat terjadinya hot flush seperti temperatur yang tinggi, ruangan yang kurang berventilasi serta keadaanemosi yang bisa membuat timbulnya kemarahan.
2. Kekeringan Vagina
Terjadinya karena leher rahim sedikit sekali mensekresi lendir, penyebabnya adalah penurunan produksi estrogen sehingga dinding vagina maupun uretra menipis serta lebih lembut dan rapuh karena pelembab alami berkurang dari sebelumnya. Hal ini berarti dapat menimbulkan nyeri pada saat senggama. Ini juga menimbulkan kerentanan terhadap infeksi vagina kadang juga terhadap infeksi kandung kemih karena estrogen yang didapat tidak lebih tinggi setiap bulannya.
3. Osteoporosis
Pada saat menopause terjadi penurunan fungsi estrogen dalam tubuh wanita. Setelah estrogen tidak berlimpah lagi tulang larut lebih cepat dari pada menjadi padat, karena estrogen memiliki fungsi melestarikan kekuatan tulang dengan pemberian kalsium terus menerus, kekurangan kalsium ini oleh tubuh diatasi dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang akibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.
4. Perubahan kulit
Estrogen berperan penting dalam menjaga elastisitas kulit, sehingga sesudah menopause kulit menjadi kering, tipis dan kurang elastis terutama di daerah muka, leher dan lengan. Hal ini terjadi karena estrogen punya pengaruh dalam mencairkan bahan berupa lilin yang diproduksi dalam sel-sel kulit.
5. Insomnia
Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan fisik seperti wajah memerah dan keringat dimalam hari, tapi juga dapat di akibatkan oleh perubahan psikis.
6. Pusing dan sakit kepala.
Keluhan ini bisa oleh karena banyak hal misalnya karena meningkatnya tekanan darah, adanya gangguan penglihatan atau bisa juga disebabkan oleh pengaruh fisik dan psikis lain.
7. Perubahan pada gairah seksual
Hal ini disebabkan pengaruh hormonal ataupun pengaruh psikis. Adanya rasa takut, tegang, gelisah, lekas marah, gugup, sukar berkonsentrasi, lekas lupa dan susah tidur. Karena adanya wanita beranggapan bahwa mereka sudah kehilangan fungsinya sebagai wanita karena tidak bisa hamil lagi. Di lain pihak ada juga yang menafsirkan terhentinya kehidupan seksual. Meskipun ada dorongan ke arah itu mereka merasa kurang pantas.
8. Pertambahan berat badan.
Faktor utamanya adalah masukan energi dalam bentuk makanan lebih besar dari pengeluarannya seperti olah raga. Perubahan hormonal pada masa menopause mempengaruhi rasa lapar.
9. Keluhan-keluhan psikologis
Berupa rasa takut, tegang, depresi, mudah sedih, cepat marah, mudah tersinggung, gugup dan mental yang kurang mantap. Bila seorang wanita ketika mudanya mempunyai kecenderungan mudah dipengaruhi keadaan emosionalnya maka ia akan mengalami gangguan psikologis yang lebih berat pada saat menopause.
a. Perubahan-perubahan pada masa menopause
1 Perubahan Organ Reproduksi
~ Vulva
Vulva akan kehilangan jaringan lemak dan mengakibatkan pengurangan lipatan labia mayora dan berkurangnya tonjolan.
~ Vagina
Elastisitasnya berkurang, lipatan-lipatannya menghilang, dinding menipis, mengalami kekeringan sehingga mudah mengalami perlukaan.
~ Uterus
Mengecil dan endometrium mengalami atrofi (penipisan)
~ Tuba fallopi
Saluran ini akan mengalami penipisan pada selaput lendir dan akhirnya rambut getar akan menghilang
2 Perubahan Organ Lain
~ Jaringan dasar panggul
Mengalami atrofi, menghilangnya tonus ketegangan otot dalam keadaan istirahat dan elastisitasnya akan dapat menyebabkan prolapsus uterovaginal.
~ Perinium dan anus
Akan mengalami atrofi (penipisan). Lemak disekitarnya akan menghilang, tonus otot lingkar anus juga hilang sehingga menyebabkan terjadinya inkontinensia alvia (tidak dapat menahan BAB)
~ Kandung kemih
Dindingnya akan mengalami atrofi, aktifitas kendali otot hilang, infeksi mudah terjadi, keluhan dapat berupa sering berkemih, susah berkemih ataupun tidak dapat menahan BAK.
~ Payudara
Puting susu menjadi kecil dan kurang erektil, pigmentasi berkurang.
3 Perubahan-perubahan Lainnya
~ Kenaikan berat badan ringan kurang lebih 29 % dari wanita klimakterium. Penyebaran lemak di temukan terutama ditungkai atas, pinggul, perut bawah dan lengan atas.
~ Hipertensi
Permulaan penyakit paling banyak terjadi selama masa klimakterium.
~ Osteoporosis
Tulang menjadi rapuh sehingga mudah terjadi patah tulang kira-kira 20-30% wanita terancam untuk mengalami patah tulang karena osteoporosis disaat mereka mencapai usia 70 tahun sebab sepanjang kehidupannya, massa tulang menyusut 40%-50%.
~ Proses menua pada persendian, terutama sendi penopang berat badan memberikan gejala dini berupa nyeri serta kaku sendi setelah istirahat.
~ Virilisasi, menurunnya tanda atau sifat feminim akibat perubahan hormonal
dan timbulnya maskulinisasi.
b. Reaksi seorang wanita terhadap datangnya menopause.
1 ) Reaksi pasif.
Wanita secara pasrah menerima hal yang tidak dapat dielakkan lagi, biasanya di temukan pada wanita yang berpendidikan rendah dan tinggal di pedesaan.
2 ) Reaksi Neorosis
Reaksi yang ditimbulkan oleh penolakan yang keras akan datangnya menopause
3 ) Reaksi Hiperaktif
Reaksi penolakan dengan seolah-olah mengabaikan datangnya menopause dengan cara meningkatkan perhatian pada pekerjaan dan hobi serta tidak setuju dengan keluhan-keluhan wanita lain.
4 ) Reaksi Adekuat.
Reaksi wajar yang diberikan wanita yang memasuki masa menopause, ini dialami oleh sebahagian besar wanita. Hal ini dapat terjadi efektif pada wanita yang sehat.
c. Kiat hidup sehat dalam menjalani masa menopause.
1. Terapi Sulih hormon (TSH) atau HRT merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan keluhan atau mencegah berbagai keluhan seperti vasomotor. Vagina yang kering dan gangguan saluran kandung kemih TSH juga dapat mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner.
2. Olah Raga
Banyak wanita usia lanjut enggan melakukan olah raga dengan alasan ketuaan, namun apabila kebiasaan ini sudah menjadi bahagian aktifitas sehari-hari, usia tua bukan halangan untuk meneruskan kebiasaan ini, karena olah raga memiliki manfaat sebagai berikut :
a) Menguat tulang dengan bergerak
b) Meningkatkan kebugaran
c) Mencegah penyakit
d) Menstabilkan berat badan
e) Mengurangi keluhan menopause
f) mengurangi stres
3. Nutrisi.
Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan perbaikan (remodeling) diri lagi. Misalnya massa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Selain itu, semakin tua aktifitas yang dilakukan juga tidak seperti dulu sehingga kalori yang dikeluarkan juga berkurang, selain itu kalori untuk metabolisme juga menurun. Setiap orang membutuhkan makanan gizi seimbang yang mengandung zat gizi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
4. Gaya Hidup.
Gaya hidup seseorang menentukan kesehatannya dimasa yang akan datang. Gaya hidup mungkin tidak memberikan dampak yang langsung sekarang tetapi beberapa tahun kemudian. Salah satu gaya hidup yang sudah mulai dikurangi atau kalau mungkin dihentikan adalah merokok, kebiasaan alkohol, meskipun kebiasaan ini jarang dilakukan wanita indonesia.
5. Pemeriksaan Kesehatan
Dengan bertambahnya usia, perhatian akan kesehatan diri harus lebih di prioritaskan. Artinya sakit atau tidak, menggunakan TSH atau tidak, sebaiknya wanita dimasa menopause tetap melaksanakan deteksi dini
6. Meningkatkan kehidupan religi
Seringkali dalam kehidupan modern masyarakat kota mengalami kesehatan dan kegelisahan yang tidak kunjung reda. Meskipun secara fisik tidak ada keluhan yang berarti, tetapi demi kesehatan diri mereka melakukan berbagai hal sebagai antisipasi. Kejenuhan jiwa/batin yang mungkin akan menyeimbangkan seluruh kehidupan yang sudah dijalani. Apalagi dengan bertambahnya usia, hampir semua pengalaman sudah dialami, baik berbentuk kepuasan maupun ketidakpuasan. Apapun hasilnya pada akhirnya adalah ketenangan batin yang ingin dicapai yaitu dengan cara mengembalikan lagi pada kita sebagai mahluk Allah Yang Maha Besar.
Pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi wanita /perempuan oleh karena 👇
BHAGA PEREMPUAN
Dalam ajaran Sêdulur Papat Kalima Pancêr, vagina disebut bhaga. Bhaga adalah pintu gerbang yang menjadi batas antara jaba dan jêro (luar dan dalam). Bhaga sangat disakralkan sebab dari lubangnya kama pêthak (sperma) dapat memasuki rahim ibu melalui sanggama untuk bertemu dengan kama bang (ovum). Selain itu, bhaga adalah pintu kama (hasrat) tempat kenikmatan berada. Dalam Tantra Nusantara, bhaga disebut yoni yang darinya kekuatan sakti-siddhi terpancar. Hampir semua lelaki tergila-gila dan mabuk kepayang dibuatnya, tak peduli kasta yang dimilikinya. Bahkan para brahmana dan pertapa pun sering kali menyerah oleh pesonanya.
Betapa kuat daya magnetik bhaga, yang mampu menarik bahkan banyak kejadian besar dalam sejarah. Apa keistimewaannya? Lihat saja bentuknya, cuma sekeping daging bergelambir yang ditumbuhi dua-tiga jumput rambut yang tak karuan bentuknya. Sibak saja dua bibir besarnya ke kanan dan ke kiri, dan Anda hanya akan menemui lubang menganga hitam-kemerahan berdenyut-denyut, layaknya luka yang tak pernah sembuh dengan bau seperti cuka dan konturnya yang lembap. Tetapi, dayanya dapat membalik kesadaran kita.
Jika malam tiba dan Anda hendak bercinta dengan istri Anda, coba cium bhaga istri Anda dengan penghayatan penuh, niscaya Anda akan menemukan bahwa di balik bau yang seperti cuka itu terdapat sadrasa (enam rasa) yang memantik hasrat Anda untuk mencecap dan menghilangkan diri Anda di sana dalam kemabukan tiada tara. Lendirnya bagaikan somarasa, minuman para dewa yang memabukkan dan membikin kita lupa pada sang kala. Terlepas dari itu, tanpa bhaga jiwa-jiwa tak akan dapat terlahir ke dunia yang penuh warna. Renungkan ini: jiwa yang sejatinya suci dan merupakan percikan Tuhan pun harus melewati pintu bhaga untuk terlahir ke dunia.
Ajaran Sêdulur Papat Kalima Pancêr lebih menghayati bhaga sebagai sesuatu yang menyimpan daya agung lagi suci; daya yang dapat membalik kesadaran kita. Daya inilah yang dipuja oleh para mistikus yang mampu mengarifi tubuhnya; bahwa melalui tubuh kita dapat mencapai pencerahan paripurna. Bhaga bukan sekadar sekeping daging pemuas nafsu lelaki, melainkan juga jalan bagi sang jabang bayi sebagai Pancêr terlahir agar siklus kehidupan dapat terus berputar. Dari bhaga pula terlahir kekuatan kiwa-têngên (kiri-kanan) yang dibutuhkan untuk kesempurnaan hidup kita.
Memuja bhaga sama dengan memuja kekuatan kreatif Tuhan dalam penciptaan. Memuliakan bhaga sama dengan memuliakan perempuan—yang merupakan perpanjangan langsung Tuhan sebagai pencipta jagat raya; tanpa perempuan dengan daya bhaganya, kita tak akan hadir ke dunia. Anda menyebut Tuhan sebagai Maha Pencipta, tapi yang menjalankan penciptaan itu adalah perempuan. Itulah kenapa disebut per-empu-an, yang berkata dasar mpu atau empu, yang bisa dimaknai sebagai asal, biang, atau pencipta. Dalam ajaran Tantra yang rahasia, memuja dan memuliakan bhaga dapat menarik kemakmuran dan keberlimpahan.
Tetapi, dalam ajaran Kamatantra, kita tidak cukup hanya dengan memuja dan memuliakan bhaga, melainkan juga memuaskannya, membuat perempuan pemilik bhaga mendapatkan kenikmatan tiada tara melalui bhaganya, yang konon puluhan kali melebihi kenikmatan yang bisa direguk oleh lelaki dengan purusnya. Ada jejaring saraf sensitif di dalam bhaga, yang jika dikutik sedikit saja dengan penuh cinta bisa membuat pemiliknya menggelinjang dalam kenikmatan. Memuaskan perempuan adalah kewajiban utama dalam grhasta (kehidupan berumah tangga), sebab hanya dengan memuaskannya energi lelaki dan perempuan dapat mengalami kalêpasan sempurna hingga kita mampu memanunggalkan Lingga-Yoni, Siwa-Sakti, bhuta-dewa, dan emosi-kesadaran di dalam diri kita.
Penjelasan lengkap tentang kekuatan bhaga yang melahirkan diri kita selaku Pancêr dan Sêdulur Papat kita telah selesai saya tulis.
Penulis: KPH.Poerbodiningrat,Bc.Hk (RM.Soegiyo)
0 comments:
Post a Comment