Ir. Sukarno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970 (usia 69 tahun) di Jakarta.
Dimakamkan di kota Blitar. Ir. Sukarno yang dipanggil dengan nama akrab “Bung Karno” adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode tahun
1945 – 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
-
Presiden Sukarno sedang bersalaman dengan Sekjen PBB, Dag Hammarskjold (Foto : 24 Mei 1956).
-
Dag Hammarskjold, diplomat Swedia, menjabat sebagai SekJen PBB yang kedua. Ia menjabat dari April 1953 sampai
kematiannya akibat kecelakaan pesawat pada September 1961.
-
-
Presiden Sukarno sedang berbicara dengan Mao Tse Tung (Mao Zedong) (Foto: 24 Nopember 1956).
-
Mao Zedong (26 Desember 1893 – 9 September
1976) adalah pendiri negara Republik Rakyat Cina pada tahun 1949dan memimpin negara
itu sejak tahun 1949 sampai kematiannya pada tahun 1976. Mao juga sebagai
pemimpin Partai Komunis Cina yang memenangkan perang saudara pada tahun 1949
melawan kaum nasionalis Cina, Kuomintang, yang dipimpin oleh
Chiang Kai Shek. Kaum nasionalis akhirnya melarikan
diri ke Taiwán dan mendirikan negara sendiri.
-
-
Presiden
Sukarno baru tiba di bandara
Washington DC, AS, pada siang hari. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan
kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari
di AS atas undangan Presiden AS, David
DwightEisenhower (Foto: 16 Mei 1956).
-
Richard Milhous Nixon (9 Januari 1913 – 22 April 1994)
adalah Wakil Presiden Amerika Serikat ke 36 (1953 – 1961) dan Presiden Amerika
Serikat ke 37 (1969 -1974). Ia merupakan presiden Amerika Serikat pertama yang
mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran datang sebagai tanggapan atas
ruwetnya skandal yang disebut “Skandal Watergate”. Ia mengumumkan berakhirnya Perang Vietnam yang telah menelan korban ribuan
tentara AS (tewas 58.209, terluka 153.303) dan ratusan ribu korban tentara Vietnam
Utara (tewas 230.000, terluka 300.000). Pengumuman itu secara tak langsung
menjadi pengakuan Amerika bahwa mereka kalah perang di kancah Asia Tenggara.
-
-
Presiden Sukarno bersama presiden AS, David
Dwight Eisenhower, di Washington
DC. (Foto: 16 Mei 1956).
-
Eisenhower(14 Oktober 1890 – 28 Maret 1969)
atau dikenal dengan nama panggilan “Ike” berasal dari tentara dan politikus
Amerika. Ia menjabat Presiden Amerika Serikat ke 34 (1953 – 1961). Pada Perang
Dunia II, ia adalah Panglima Tertinggi di Eropa dengan pangkat Jenderal
Angkatan Darat.
-
-
Presiden Sukarno sedang berunding dengan Presiden AS, Eisenhower, pada tahun 1960 di Washington DC. (Foto: 6 Oktober 1960).
-
Bung Karno saat itu adalah salah satu dari 5 pemimpin negara netral
(non blok) yang mensponsori resolusi PBB agar diadakan pertemuan antara
Presiden Eisenhower (Presiden AS) dan Nikita Khruschev (Perdana Menteri “Uni
Soviet” / Rusia) yang sedang mengalami ketegangan.
-
-
Presiden Sukarno tiba di bandara Karachi, Pakistan. Didampingi oleh Presiden Pakistan, Iskander Ali Mirza, Bung Karno tampak sedang memberi
hormat, diapit oleh bendera Indonesia dan bendera Pakistan (Foto: 25 Januari 1958).
-
Iskander Ali Mirza (1899 – 1969), berpangkat Mayor
Jenderal, adalah Presiden pertama negara Republik Islam Pakistan (23 Maret 1956
– 27 Oktober 1958).
-
-
Presiden Sukarno sedang disambut oleh Perdana Menteri Jepang, Kishi Nobusuke, di Tokyo, Jepang (Foto: 1958).
-
Kishi Nobusuke (1896 – 1987) adalah politisi
Jepang yang menjadi Perdana Menteri Jepang ke 56 dan ke 57 (25 Pebruari 1957 –
12 Juni 1958, dipilih lagi sampai 19 Juli 1960).
-
-
Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di
istana kekaisaran Jepang di Tokyo (Foto: 3 Pebruari 1958).
-
Hirohito (29 April 1901 – 7 Januari 1989)
adalah kaisar Jepang yang ke 124. Dalam sejarah Jepang dia adalah Kaisar
terlama yang memerintah (1926 – 1989) dan merupakan salah satu tokoh penting
pada masa Perang Dunia II serta membangun Jepang kembali dari kehancuran akibat
perang.
-
Akihito (lahir 23 Desember 1933) adalah
kaisar Jepang yang ke 125 yang memerintah sejak tahun 1989, menggantikan
ayahnya, kaisar Hirohito, yang meninggal dunia. Akihito adalah anak kelima dan
putera pertama (7 bersaudara) dari Kaisar Hirohito.
-
-
Presiden Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba (Foto: 9 Mei 1960).
-
Osvaldo Dorticos (17 April 1919 – 23 Juni 1983)
adalah politikus Kuba yang menjadi presiden pada periode 17 Juli 1959 – 2
Desember 1976. Sesudah itu, Fidel Castro menggantikannya sebagai presiden.
-
Fidel Castro (Fidel Alejandro Castro Ruz), lahir 13 Agustus 1926, adalah
Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana
Menteri atas penunjukkan pada Pebruari 1959. Karena mengalami sakit parah pada
ususnya, maka pada tanggal 31 Juli 2006 ia menyerahkan tampuk pemerintahannya
untuk sementara kepada Wakil Presiden
pertama, Raul Castro, adik kandungnya. Lima hari sebelum
mandatnya berakhir, tanggal 19 Pebruari 2008, Castro menyatakan tidak akan
mencalonkan diri maupun menerima lagi masa bakti baru sebagai presiden maupun
sebagai komandan Angkatan Bersenjata Kuba. Tanggal 24 Pebruari 2008, Majelis Nasional Kuba mengangkat
secara resmi Raul Castro sebagai Presiden Kuba.
-
Presiden Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah
mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok
ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS,
Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia, Nikita
Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali (Foto: 29 September 1960).
-
Jawaharlal Nehru (14 Nopember 1889 – 27 Mei 1964)
yang juga dipanggil Pandit (Guru) Nehru, adalah pemimpin sayap sosialis Kongres
Nasional India saat perjuangan kemerdekaan India dari Kerajaan Britania
(Inggris) dan pada masa setelahnya. Dia menjadi Perdana Menteri India yang
pertama saat kemerdekaan India pada tanggal 15 Agustus 1947, dan terus menjabat
hingga kematiannya tahun 1964. Ia bekerja keras untuk memperbaiki India dan
juga perdamaian dunia. Ia mendukung pembentukan PBB. Seorang sosialis yang
keras. Nehru dianggap sebagai salah satu pemimpin dunia yang terkemuka.
-
Kwame Nkrumah(21 September 1909 – 27 April 1972)
adalah seorang pejuang kemerdekaan, tokoh Pan-Africanist menjelang abad ke 20.
Ia pendiri negara Ghaha dan menjadi presiden Republik Ghana yang pertama (1
Juli 1960 – 24 Pebruari 1966).
-
Gamal Abdul Nasser (15 Januari 1918 – 8 September
1970) adalah presiden kedua Mesir. Dia merupakan salah seorang negarawan Arab
yang paling terkemuka dalam sejarah. Pada tahun 1952 Abdul Naser memimpin
Angkatan Bersenjata Mesir dalam kudeta yang menggulingkan Raja Farouk I. Pada
awal 1954, Nasser menangkap dan menahan presiden pertama Mesir, jenderal
Muhammad Naguib, dan pada tanggal 25 Pebruari 1954 Nasser menjadi Presiden
Mesir yang kedua. Pada masa pemerintahannya, Nasser membangkitkan Nasionalis
Arab dan Pan Arabism, berhasil menasionalisasi terusan Suez yang ditentang oleh
Perancis, Inggris dan Israel. Membangun bendungan Aswan dengan bantuan pemerintah
Uni Soviet. Setelah kalah dalam Perang Enam Hari dengan Israel pada tahun 1967,
Nasser ingin menarik diri dari dunia politik, namun rakyat Mesir menolaknya.
Nasser sekali lagi memimpin Mesir dalam Peperangan 1969-1970 (War of Atrion). Nasser meninggal akibat penyakit
jantung 2 minggu setelah peperangan usai pada 28 September 1970. Nasser
digantikan oleh wakil presiden Anwar Sadat sebagai Presiden Mesir ke 3.
-
Josip Broz Tito(25 Mei 1892 – 4 Mei 1980) adalah
pemimpin Yugoslavia hingga berakhirnya Perang Dunia II. Pada tanggal 14 Januari
1953 Tito dipilih oleh parlemen sebagai Presiden Yugoslavia dan menjabat
sebagai presiden sampai tahun 1974 dan setelah itu ia diangkat menjadi Presiden
Seumur Hidup hingga masa kematiannya pada tahun 1980. Tito menjadi salah satu
penggerak negara-negara non Blok bersama Bung Karno dan presiden lainnya
sebagai reaksi atas perang dingin antara blok Timur melawan blok Barat.
-
-
Presiden Sukarno dan Presiden Mesir Nasser mengangkat gelas
dan menyentuhkan gelas ke gelas (toast) Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, tuan rumahpada resepsi yang diadakan
di “India House”, New York. Gelas mereka berisi “fruit punch” (Foto: 29 September 1960).
-
-
Presiden Sukarno berdiri bersama Perdana Menteri Uni Soviet (Rusia), Nikita Khrushchev disampingnya. Bung Karno sedang
memberi keterangan pers setelah selesai pertemuannya selama 40 menit dengan
Khruschvev (Foto: 6 Oktober 1960)
-
Nikita Sergeyevich Khrushchev (17 April 1894 – 11 September 1971)
adalah seorang politikus Uni Soviet yang menjadi sekjen Partai Komunis Uni
Soviet 1953 – 1964 dan menjadi Perdana Menteri Uni Soviet 1958 – 1964. Pada
tahun 1964 ia dilengserkan oleh Partai Komunis dan digantikan oleh Leonid Brezhnev. Kebijakan-kebijakannya yang
penting: 1955 mendirikan Pakta Warsawa, sebagai
tandingan NATO, 1956 militer Uni Soviet mengintervensi Hungaria, 1956 mendukung Mesir selama Krisis Terusan Suez, memulai program angkasa Soviet yang berhasil mengirim
satelit Sputnik dan kosmonot Yuri Gagarin ke luar angkasa, 1961 menyetujui
pembangunan Tembok Berlin, 1962 menempatkan rudal-rudal nuklir di Kuba, sehinga memicu Krisis Rudal Kuba
yang mengakibatkan memuncaknya ketegangan dengan Amerika.
-
-
Presiden Sukarno dan Presiden AS,
Kennedy, duduk bersama di
dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan
Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden
Kuba (Foto: 24 April 1961).
-
John Fitzgerald Kennedy (29 Mei 1917 – 22 Nopember 1963),
sering disebut John F. Kennedy, John Kennedy, Jack Kennedy, atau JFK adalah
Presiden Amerika Serikat yang ke 35, menggantikan Presiden Dwight D. Eisenhower. Dilantik menjadi Presiden pada
tanggal 20 Januari 1961 pada usia 44 tahun. Ia menjadi Presiden AS termuda
kedua setelah presiden AS, Thodore Rooservelt. Jabatan kepresidenannya terhenti
setelah terjadi pembunuhan terhadap dirinya pada tahun 1963. Ia tewas oleh
terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas, Texas, dengan mobil
terbuka, pada tanggal 22 Nopember 1963 (usia 46). Jabatan presiden kemudian
diigantikan oleh Wakil Presiden, Lyndon B. Johnson.
-
Presiden Sukarno bersama Presiden AS, John F. Kennedy, dan Wakil Presiden AS, Lyndon B. Johnson (Foto: 25 April 1961).
-
Lyndon B. Johnson(27 Agustus1908 – 22 Januari 1973)
yang dijuluki LBJ adalah Presiden Amerika Serikat yang ke 36 (1963 – 1969).
Sebelumnya adalah Wakil Presiden yang mendampingi Presiden Kennedy. Pada tahun
1963 ia menggantikan Kennedy yang tewas terbunuh. Karena menggantikan Presiden
Kennedy, pada masa jabatan pertama ia tidak didampingi wakil presiden. Lalu
setelah terpilih sebagai presiden tahun 1964, dalam menjalankan masa jabatan
kedua ini ia didampingi oleh Wakil Presiden Hubert H. Humphrey.
-
Presiden Sukarno bersama Perdana Menteri
Republik Rakyat Cina, Chou En-Lai, berada duduk di kapal menyusuri
Sungai Nil di Kairo. Chou En Lai sedang mengamati sesuatu dan Bung Karno mencek
jam di arloji. Kedua pemimpin ini sedang berada di Mesir, menunggu pembukaan
Konprensi Asia Afrika yang akan diadakan di Aljazair (Foto: 7 Mei 1965)
-
Chou En-Lai (Zhou Enlai) –(5 Maret 1898 – 8 Januari 1976),
adalah seorang negarawan penting di Republik Rakyat Cina dan menjabat sebagai
Perdana Menteri Cina dari sejak kemerdekaan itu tahun 1949 sampai dengan
meninggalnya tahun 1976.
-
-
Presiden Sukarno bersama Perdana Menteri
Perancis, Pompidou (Foto: 1965).
-
Georges Jean Raymond Pompidou (5 Juli 1911 – 2 April 1974) adalah
Presiden Perancis dengan masa jabatan 1969 – 1974, menggantikan Presiden
Perancis sebelumnya, Charles de Gaulle.
-
-
(Foto2: Kiriman Email dari Yogi
Pamungkas. Bahan tulisan: Wikipedia)
-
-
SILSILAH BUNG
KARNO
-
-
DETIK-DETIK
TERAKHIR SUKARNO
-
Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu
berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis
rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman
juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.
-
Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus
mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah
tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
-
Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang
sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah
di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang
hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu
tubuhnya sangat tinggi. Penyakit
ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.
-
Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak
digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat
hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya
telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya
bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu
mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini
hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan
sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara,
kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
-
Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu
-
Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati
diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek
lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata.
Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya
ini.
-
“Pak, Pak, ini Ega…”
-
Senyap.
-
Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua
bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah
ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui
kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya
bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya
terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno
terdiam lagi.
-
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya
yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu
menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati
menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.
-
Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus
berjaga lengkap dengan senjata.
-
Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma.
Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
-
Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan
mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri
pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang
berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit
yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.
-
“Hatta.., kau di sini..?”
-
Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta
tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga
memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan
wajar. Sedikit tersenyum menghibur.
-
“Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”
-
Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu.
Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia
ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.
-
Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik
bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika
mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?
-
Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan
Soekarno.
-
Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu
menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan.
Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol.
Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.
-
Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan
seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat
dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya
siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa
dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.
-
“No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu
mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya.
Bahunya terguncang-guncang.
-
Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang
sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya
dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak
persabatannya yang demikian erat dan tulus.
-
Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali
memejamkan matanya.
-
Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.
Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.
-
Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah
buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua
matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi
bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia
tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun
melihat anaknya.
-
Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang
paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai
seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama
lagi.
-
Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi
Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan
kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian
tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu
terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua
matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak
lagi. Kini untuk selamanya.
-
Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa
berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan
sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.
-
Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi.
Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua
sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu
dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.
-
Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim
dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.
-
-
-
-
-
-
-